Penggemar Okewla masih saja berdebat, siapa yang lebih kuat, Goku atau Vegeta? Ini penjelasannya.
Perdebatan itu nggak cuma di berbagai forum saja, sebab ada pertanyaan yang sering banget diajukan di situs resmi Dragon Ball. Sampai-sampai, mereka menerbitkan disertasi profesor Jepang Nobuyuki Ota dari Universitas Chuba, pada Juni 2022.
Esai ini membahas perbedaan antara kekuatan dan kepribadian komparatif dua Prajurit Super Saiyan dari sudut pandang psikologis.
Dalam Dragon Ball, Vegeta telah beberapa kali membuktikan keunggulan fisiknya atas Goku. Contoh pertama terjadi ketika kedua karakter bertemu untuk pertama kalinya di Dragon Ball Z’s Attack of the Saiyan Arc.
Mereka berhadapan, Vegeta mengalahkan Goku dengan cukup mudah. Vegeta meningkatkan kekuatannya dalam bentuk Great Ape, memaksa Goku kepayahan hingga memanfaatkan Kaio-Ken Super Skill. Goku akhirnya mengalahkan Vegeta melalui kegigihan, bukan kekuatan murni.
Selama Dragon Ball Z’s Cell Arc, Vegeta dinyatakan lebih kuat dari Goku oleh karakter Tien Shinhan, salah satu penduduk bumi terkuat yang pernah tercatat. Pengakuan ini muncul setelah serangan Android, yang mendorong para Z-fighter berlatih habis-habisan buat perang besar.
Saat Goku melatih Piccolo dan Gohan, Vegeta berkelana ke luar angkasa untuk berlatih sendirian. Ketika Vegeta kembali ke Bumi, dia jauh lebih kuat daripada Goku.
Dalam Dragon Ball Super’s Universe 6 Saga, Goku jadi Super Saiyan God, suatu bentuk yang diperlukan untuk mengalahkan Beerus. Namun, di Dragon Ball Z, Vegeta mampu melukai Beerus lebih dari Goku, hanya dengan mengambil darah dari God of Destruction.
Tapi alasan sebenarnya mengapa Vegeta dapat kekuatan lebih dari Goku di Dragon Ball Super’s berkaitan dengan pelatihan mendalamnya dengan Whis.
Vegeta menguasai God Ki di bawah bimbingan Whis, sebelum Goku mencapai itu. Pada saat Goku memohon pelatihan Dewa Ki, keterampilan dan kekuatan Vegeta jadi jauh melampaui kemampuannya.
Dalam Dragon Ball Super: Super Hero tahun 2022 , Vegeta ditampilkan mengalahkan Goku dalam pertarungan tangan kosong yang brutal setelah Tournament of Power. Vegeta membuktikan gak perlu kekuatan Super Saiyan atau pelatihan Ki tingkat lanjut buat jadi yang paling kuat.
Terlepas dari berbagai contoh di Dragon Ball yang menggambarkan keunggulan fisik Vegeta atas Goku, kekuatan superior Goku gak ada hubungannya dengan kecakapan fisiknya, melainkan lebih berkaitan dengan dorongan spiritual dan psikologisnya.
Goku memiliki Ultra Instinct, sebuah teknik yang memisahkan kesadaran dari tubuhnya yang memungkinkan dia buat melawan musuh terlepas dari pikiran dan emosinya. Teknik ini sangat berbeda dengan teknik Ultra Ego Vegeta, yang mengandalkan kekuatan fisik buat meningkatkan kekuatannya.
Kualitas psikologis lainnya menjelaskan Goku punya kekuatan superior yang unggul. Terutama karena Vegeta selalu memandang Goku sebagai standar buat membentuk dirinya.
Sementara itu, Goku gak punya tolok ukur. Hanya ada ambisi tak terbatas buat melampaui kemungkinan yang ada.
Vegeta seperti terbebani oleh usahanya buat melampaui kekuatan Goku, sementara Goku terus bermimpi sebesar dan sejauh mungkin yang dia bisa.
Sepanjang serial anime dan berbagai spinoff-nya, Vegeta terbukti jadi pejuang yang lebih perkasa daripada Goku. Namun, Goku selalu melampaui dan selangkah lebih maju dari Vegeta, berkat semangat gigih dan dorongan ambisiusnya buat jadi petarung terhebat.
Menurut Profesor Nobuyuki Ota, pandangan psikologis Gokulah yang selalu memungkinkannya melampaui Vegeta, meskipun secara teknis Vegeta adalah karakter yang lebih kuat.